TNews, BIAK – Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Papua menggelar rapat kerja pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan Ekoregion Papua, di Swissbell Hotel Cendrawasih Biak, Kamis (18/4)
Kegiatan dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Biak Sofia Bonsapia, S.H., M.Hum dan dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Dr. Tasdiyanto, S.P., M.Si, kepala pusat pengendalian pembangunan ekoregion Papua, para kepala P3E se Indonesia (P3E Sumatra, P3E Jawa, P3E Kalimantan, P3E Sulawesi, dan P3E Bali Nusra).
Hadir pula, Forkopimda Biak Numfor, Pimpinan unit pelaksana teknis KLHK lingkup ekoregion Papua dan para pimpinan OPD/Dinas yang membidangi urusan lingkungan hidup dan kehutanan lingkup ekoregion Papua, serta kepala KPH se – Ekoregion Papua.
Kepala P3E Papua, Edward Sembiring, S.Hut,. M.Si dalam laporannya menyampaikan, tujuan dari rapat kerja diantaranya, menyiapkan kerangka implementasi yang berorientasi tapak untuk mengintegrasikan pembangunan ekoregion darat (landscape) dan ekoregion laut (seascape) secara berkelanjutan di Ekoregion Papua, Internalisasi tema pembangunan LHK 2024 sesuai kondisi dan karakteristik tapak di Ekoregion Papua khususnya dalam kerangka pembangunan daerah otonomi baru di Pulau Papua.
Selain itu juga, untuk menyelesaikan persoalan, menjaga dan meningkatkan kondisi tapak yang berorientasi hasil dan memberikan sumbangan bagi makro ekonomi, serta melakukan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan LHK untuk bekerja dengan satu peta yang sama.
“Kami berharap dengan pelaksanaan raker ini dapat terwujud kolaborasi dan sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah dalam upaya pengendalian pembangunan dan pengelolaan hutan dengan tetap memperhatikan keberlanjutan pembangunan LHK di Papua,” kata Edward
Sementara itu, Sekjen Kementrian LHK yang diwakili Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Dr. Tasdiyanto, S.P., M.Si dalam sambutannya mengatakan, P3E perlu mengambil peran strategis dalam pengendalian pembangunan dengan mengintegrasikan instrument pengendalian lingkungan hidup dan kehutanan, mengembangkan lanscape governance, serta melakukan mobilisasi dan orchestrasi sumberdaya dari berbagai pihak.
“Diharapkan melalui raker ini akan muncul kerangka implementasi yang berorientasi tapak untuk mendayagunakan berbagai instrument LHK dengan berdasarkan kepemimpinan transglobal dalam mengendalikan kebijakan, rencana, program dan kegiatan pembangunan di kedua wilayah ekoregion secara terintegrasi dalam mewujudkan keberlanjutan pengamanan SDALH dan keanekaragaman hayati,” terangnya
Pj Bupati Biak dalam kesempatannya menyampaikan selamat datang kepada Stah Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dan seluruh peserta Raker dari berbagai daerah yang datang ke Kabupaten Biak Numfor dalam rangka mengikuti Rapat kerja yang akan berlangsung selama dua hari.
Ia juga mengatakan bahwa, tema “Keberlanjutan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Berbasis Lanscape dan Seascape Terintegrasi di Pulau Papua” yang diusung dalam pelaksanaan raker ini sangat tepat mengingat adanya latar belakang kesuksesan penyelenggaraan Sail Teluk Cendrawasih Tahun 2023 lalu di Kabupaten Biak Numfor.
“Tema ini juga sejalan dengan cita – cita Kabupaten Biak Numfor untuk menjadi poros maritime pasifik Tahun 2045, dimana Biak memiliki posisi yang strategis diantara samudra Pasifik dan Samudra Laut Banda, serta diantara Kepulauan Maluku dan Pasifik, menjadikan Biak sebagai titik pertemuan jalur pelayaran utama,” tandas Sofia
Reporter : Vhie