TNews, BIAK – Tri Sutrisno (28) adalah warga Kelurahan Sumberker, Kecamatan Samofa, Kabupaten Biak Numfor yang terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan telah merasakan manfaat Program JKN ketika sakit Malaria. Tri dengan antusias menceritakan pengalamannya menggunakan kartu BPJS Kesehatan ketika sakit Malaria yang mengharuskan ia mendapatkan perawatan selama kurang lebih 3 hari di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. R Gandhi AT Biak.
Malaria merupakan penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Jika terinfeksi malaria maka penderita akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil beberapa hari setelah terinfeksi parasit yang dibawa oleh nyamuk. Walaupun penyakit malaria mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila diatasi dengan tepat.
Namun sebaliknya, jika tidak ditangani, penyakit ini bisa berakibat fatal bagi penderitanya yang bisa menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.
“Tahun 2021 lalu saya sakit malaria, saat itu saya merasakan gejalanya seperti badan saya menggigil, demam tinggi, kepala pusing, serta seluruh tubuh terasa pegal dan nyeri, selain itu juga tidak ada nafsu makan. Kemudian saya memutuskan untuk pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSAL dr. R Gandhi AT Biak untuk mengetahui diagnosis dokter dari gejala yang saya alami,” ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/6/2025)
Sesampainya di rumah sakit, Tri mendapatkan pelayanan dari petugas medis di UGD. Petugas medis segera memberikan penanganan yang diperlukan sesuai dengan prosedur yang berlaku, memastikan bahwa Tri menerima perawatan yang cepat dan tepat. Tri juga menyampaikan semua tindakan medis dilakukan dengan profesional oleh petugas rumah sakit.
“Saat di UGD, saya langsung dilayani oleh petugas untuk dilakukan pemeriksaan kondisi fisik dan dilakukan tes darah yang hasilnya saya didiagnosis sakit malaria. Dokter menyarankan untuk mendapat perawatan secara intensif untuk mendapat penanganan yang tepat,” terang Tri.
Selama mendapatkan perawatan di rumah sakit, Tri mengaku semua pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan sangat baik dan ramah. Petugas memberikan pelayanan tanpa membeda-bedakan antara pasien BPJS Kesehatan dan non BPJS Kesehatan. Untuk administrasi juga dirasa cepat dan mudah, ia mengaku cukup menunjukan KTP sudah dapat mengakses layanan Program JKN untuk jaminan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
“Sekarang saat berobat proses administrasi sangat mudah, saya hanya menunjukkan KTP tanpa diminta kelengkapan berkas lainnya. Kemudian petugas langsung melakukan pengecekkan pada aplikasi untuk memastikan data saya sebagai peserta BPJS Kesehatan aktif. Selama di rumah sakit saya mendapat pelayanan yang sangat bagus dari petugasnya mulai dari bagian administrasi hingga diruang rawat inapnya tidak pernah merasa ada perbedaan pelayanan dengan pasien lainnya. Semua perawatan yang saya terima selama 3 hari tidak ada sepeser pun biaya yang dikeluarkan, semua dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tutur Tri.
Tri menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan atas kemudahan pelayanan saat memanfaatkan Program JKN. Dukungan dan kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan sangat membantu dalam mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan.
“Saya sendiri sudah merasakan manfaat dari Program JKN. Hadirnya Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini sangat membantu saya dan keluarga. Tahun 2023 juga istri saya harus dirawat inap karena demam dan terkena virus saat hamil sehingga harus dirawat inap selama sepuluh hari . Saat itu saya memilih untuk naik kelas saat rawat inap lebih tinggi dari hak kelasnya. Walaupun harus membayar selisih kami tidak masalah demi kenyamanan karena kondisi istri sedang hamil,” ujarnya.
Tri berharap kedepannya, BPJS Kesehatan tetap ada untuk masyarakat Indonesia agar semua bisa mendapatkan layanan kesehatan yang setara dan maksimal bagi semua kalangan, tanpa mencemaskan biaya yang timbul akibat akses layanan kesehatan yang diterima.*
