Anggota DPR Papua, Johanes Wakum Dukung Penuh Kehadiran Sekolah Pilot AAG di Biak

Gambar: Direktur sekolah penerbangan PT AAG (dua dari kiri), Wakil Gubernur Papu Aryoko Rumaropen (tiga dr kiri), Ketua DPRP Denny H. Bonay (tengah), Waket I DPR, Johanes Wakum Anggota DPR (dua dr kanan), Ketua Kadin Provinsi Papua Ronald Anthonio (kanan).

TNews, BIAK – Anggota DPR Papua, Johanes Markus Wakum, menyatakan dukungan penuh terhadap kehadiran Sekolah Pilot PT Alpha Aviation Group (AAG) di Biak, Papua. Dalam pertemuan bersama jajaran pimpinan daerah dan pihak AAG, ia menegaskan bahwa berdirinya sekolah penerbangan tersebut merupakan momentum penting dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Papua, sekaligus membuka ruang nyata bagi anak-anak Papua menekuni profesi penerbangan tanpa harus keluar negeri atau ke daerah lain.

Hadir dalam pertemuan itu Direktur AAG Indonesia, Karin Emma Ingkan, Wakil Gubernur Papua Aryoko Rumaropen mewakili Gubernur, Ketua DPR Papua Denny H. Bonay, Ketua KADIN Papua Ronald Antonio, serta para anggota DPR Papua.

Johanes menyebut, AAG Indonesia Flight Academy yang merupakan bagian dari grup global berbasis di Inggris dan memiliki jejaring pelatihan di Filipina dan India, memiliki kapasitas besar untuk menjadi pusat pendidikan pilot unggulan di kawasan Asia Tenggara.

Dengan target pengembangan pasar hingga Asia Pasifik, kehadiran AAG di Biak dinilai sangat strategis untuk memperkuat konektivitas udara Papua dengan berbagai daerah di Indonesia maupun internasional.

Selain memiliki basis operasi utama di Batam, AAG juga telah resmi membuka pendaftaran cloter pertama pada 17 November 2025 dengan kuota 30 calon siswa.

Menurut Johanes, kesempatan tersebut sangat berarti bagi anak-anak asli Papua yang selama ini harus menempuh pendidikan penerbangan jauh dari kampung halaman, bahkan hingga ke Amerika Serikat atau Pulau Jawa.

“Banyak anak Papua sudah lulus sekolah pilot, tetapi masih minim ruang dan wadah bagi mereka untuk benar-benar terjun ke dunia penerbangan, baik di maskapai lokal maupun internasional. Dengan hadirnya AAG di Biak, kita membuka jalan agar mereka dapat terbang dan berkarya di langit Papua, Indonesia, bahkan dunia,” ujarnya, Selasa (18/11/2025)

Dalam kesempatan itu, Johanes juga menyinggung pengalamannya yang pernah berkecimpung dalam dunia aviasi. Ia merupakan alumnus Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, jurusan Teknik Pesawat Udara (Mekanik), dan sempat bergabung dalam Pusat MRO GMF AeroAsia Garuda Indonesia.

Ia juga pernah menempuh pendidikan pilot di LP3B Banyuwangi yang kini menjadi Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi.

“Saya tahu persis bagaimana beratnya perjuangan anak-anak Papua untuk bisa masuk sekolah penerbangan. Karena itu saya ingin memastikan kesempatan ini dapat diakses lebih mudah, lebih dekat, dan dengan kualitas internasional,” ungkapnya.

Johanes berharap pemerintah dapat melihat kehadiran AAG sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan Papua.

“Saya berharap pemerintah bisa ikut menyekolahkan anak-anak kita. Namun tentu semuanya perlu dilihat dari sisi kebijakan dan kemampuan anggaran. Yang penting, kita bangun kerja sama yang baik agar anak-anak Papua bisa bekerja dan melayani Tanah Papua serta Indonesia yang kita cintai,” pungkas Johanes.*

Tinggalkan Balasan