TNews, BIAK – Melihat sang buah hati mengalami sakit tentu membuat orang tua cemas dan berupaya memberikan pengobatan yang terbaik. Hal inilah yang dirasakan oleh Budi Wijayansah (37) asal Kabupaten Biak Numfor.
Ia merasakan betul manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat membawa putrinya, Alfina Nahdliyah Wijayansah (6) berobat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr. R Gandhi AT Biak.
Budi terdaftar sebagai peserta JKN melalui kepesertaan istirnya seorang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untungnya ia sekeluarga sudah menjadi peserta JKN ketika sang anak harus dirawat di rumah sakit akibat demam tinggi yang tak kunjung membaik selama beberapa hari. Terlihat jelas bagaimana Budi merasa sangat bersyukur dengan kehadiran Program JKN yang mendampingi anaknya selama perawatan.
“Waktu anak saya keluar darah dari hidungnya hingga demam tinggi, dan tidak turun-turun meski sudah dikasih obat, saya langsung khawatir. Tapi saya ingat kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Saya langsung bawa ke rumah sakit tanpa mikir biaya. Setibanya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, kami hanya menunjukkan Kartu JKN yang kami punya ke petugas pendaftaran. Semuanya berjalan cepat dan tidak ada yang dipersulit. Anak saya langsung ditangani oleh tim medis,” ujar Budi saat ditemui di ruang rawat inap RSAL AT Biak, Selasa (26/08).
Rasa syukur Budi bertambah saat dirinya merasakan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit dan tenaga medis untuk kesembuhan anaknya. Hal ini membuatnya lega dan mengurangi rasa cemas yang menyelimuti selama mendampingi anaknya berobat.
Menurutnya, pengalaman ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga tentang kehadiran negara dalam memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakatnya.
“Saya sangat bersyukur atas jaminan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan dalam pelayanan kesehatan anak saya yang saat ini dirawat di RSAL AT Biak. Putri saya telah mendapatkan perawatan yang baik bahkan sampai hari ketiga dirawat di rumah sakit. Alhamdulillah sangat memuaskan selama tiga hari ini,” ujarnya.
Selama beberapa hari mendampingi anaknya di rumah sakit, Budi memperhatikan bagaimana seluruh pasien, baik umum maupun peserta JKN mendapatkan pelayanan yang adil dan setara.
Tidak ada perbedaan perlakuan sama sekali. Semua dilayani dengan profesional. Ia juga mengapresiasi pendekatan petugas rumah sakit yang ramah dan komunikatif. Penjelasan tentang prosedur pelayanan diberikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
“Saya perhatikan dan rasakan untuk pelayanannya sangat bagus, tidak ada perbedaan. Dokter ataupun perawat memberikan pelayanan yang sama dengan pasien umum. Perawat menjelaskan prosedur pelayanan dengan sabar dan ramah. Tidak membuat kita takut karena tidak tahu prosedur dan itu benar-benar sangat berarti,” tambahnya.
Kini, setelah merasakan sendiri manfaatnya, ia menyampaikan keinginannya untuk menceritakan pengalamannya kepada para tetangga. Ia mengajak warga sekitar agar ikut mendaftar menjadi peserta JKN, terutama mereka yang selama ini belum paham atau enggan mengurus kepesertaan JKN.
“Saya sudah buktikan sendiri, ini bukan pertama kali saya dan keluarga memanfaatkan Program JKN, sesekali anak saya gunakan untuk pemeriksaan giginya. Makanya saya ingin orang lain juga merasakannya. Ini bukan soal gratis atau tidak, tapi soal jaminan kalau kita sakit. Kita tidak pernah tahu kapan butuh rumah sakit,” tuturnya.
BPJS Kesehatan sendiri menyediakan berbagai kanal layanan bagi peserta untuk menyampaikan keluhan atau pengaduan, termasuk jika menemukan indikasi adanya kecurangan.
Peserta atau pasien dapat menghubungi BPJS Kesehatan melalui nomor BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), BPJS Siap Membantu (BPJS Satu) atau kantor BPJS Kesehatan terdekat. (RILIS)