TNews, BIAK – Sakit bisa datang kapan dan dimana saja tanpa kita tebak. Deksarina (23) merasakan gelisah, khawatir dan sedih ketika jatuh sakit saat harus jauh dari keluarga. Deksarina bercerita saat itu ia tengah menempuh pendidikan di salah satu kampus yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat dan mengalami sakit, Selasa (02/04).
“Tidak bisa saya pungkiri menjadi mahasiswa mebuat saya memiliki waktu yang sibuk dengan jadwal kuliah sehingga kurang istirahat dan makan juga tidak teratur. Untung saya sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), jadi waktu saya ke puskesmas untuk berobat saya langsung dilayani,” kenangnya.
Peserta JKN yang berada di luar wilayah domisilinya dapat mengakses layanan kesehatan yang tersedia di fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Pelayanan kesehatan lintas daerah dijamin oleh Program JKN termasuk pemeriksaan kesehatan, perawatan rawat inap, dan tindakan medis yang dibutuhkan.
“Saya juga baru tahu ternyata Program JKN ini bisa digunakan meskipun di luar wilayah domisili. Jadi waktu itu saya karena kondisi sakit bisa langsung dilayani, dan petugas di puskesmas menyampaikan kepada saya untuk berikutnya bisa mengubah data, seperti tempat berobat terdaftar yang terdekat dengan domisili di daerah tujuan, jika diperkirakan akan menetap lebih dari tiga bulan,” lanjut Deksarina.
Deksarina mengungkapkan pelayanan kesehatan yang didapatkannya di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sudah sangat baik. Ia tidak mengalami kendala yang berarti selama memanfaatkan layanan JKN. Selain tidak adanya iur biaya, prosedur pelayanannya pun mudah dan tidak berbelit-belit.
“Dengan pengalaman pelayanan yang saya dapatkan melalui Program JKN ini sudah sangat memuaskan. Saya sempat bingung dan ragu bagaimana saya berobat di daerah yang baru, terutama karena saya bukan penduduk Kota Bandung dan hanya tinggal sementara di sana. Namun, kenyataannya sangat berbeda, pelayanan di fasilitas kesehatan yang saya datangi sangat baik dan para perawatnya melayani dengan sangat ramah,” ujarnya.
Baginya, pengamalan yang dialaminya ini adalah hal yang tidak akan dilupakan. Bagaimana tidak, saat harus menempuh pendidikan yang jauh dari daerah asal, dirinya harus jatuh sakit. Berkat program ini, Deksarina bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis hingga sembuh dan kondisinya membaik.
“Sejak kejadian itu saya langsung ubah fasilitas kesehatan terdaftar dengan memilih yang terdekat dengan kos saya di Kota Bandung, karena jika sewaktu-waktu saya butuh lagi saya tidak kebingungan lagi, karena sesuai prosedur peserta JKN wajib berobat di puskesmas, nanti jika perlu penanganan lanjut baru dirujuk, atau saat kondisi darurat maka bisa langsung ke rumah sakit. Waktu itu saya ubah faskes cukup pakai Aplikasi Mobile JKN, tanpa harus ke kantor BPJS Kesehatan lagi,” sambungnya.
Kehadiran aplikasi Mobile JKN memberikan kemudahan yang meningkatkan pengalaman peserta dalam memanfaatkan layanan kesehatan melalui Program JKN. Selain kemudahan akses terhadap layanan administrasi Program JKN, diakui Deksarina kehadiran aplikasi ini turut memberikan transparansi informasi.
“Dengan aplikasi Mobile JKN ini, peserta dapat memperoleh informasi yang jelas tentang manfaat program ini, termasuk alamat fasilitas kesehatan yang tersedia. Selain itu melalui aplikasi ini juga peserta dapat memanfaatkan layanan antrean online jika akan berobat, sehingga tidak perlu lama menunggu lagi di faskes,” ungkapnya.
Deksarina berharap akan keberlangsung Program JKN di masa yang akan datang. Baginya program ini telah memberikan sejuta manfaat yang telah dirasakan oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia.
“Semoga Program JKN tetap menghadirkan kemudahan layanan yang semakin berkualitas dan memberikan akses layanan yang tak terbatas,” tutup Deksarina. (TR/mj)