TNews, BIAK – Kesiapan dalam menyambut buah hati menjadi perhatian utama bagi setiap ibu hamil dan menjadi moment yang sangat dinanti–nantikan, termasuk bagi Adriana Nae (29), seorang warga asal Sumberker, Kabupaten Biak Numfor, yang tengah menantikan kelahiran anak keduanya.
Di tengah antusiasme menyambut anggota baru dalam keluarga kecilnya, Dina sapaan akrabnya juga harus menyiapkan jaminan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan menjelang waktu persalinan.
Awalnya, Dina merupakan peserta aktif Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) namun saat ini ia sudah tidak bekerja sehingga status kepesertaannya sudah tidak aktif. Hal ini tentu membuatnya khawatir, mengingat kebutuhan akan layanan kesehatan semakin mendesak.
“Waktu saya tahu kepesertaan JKN saya sudah tidak aktif, saya langsung ke kantor BPJS Kesehatan untuk cari tahu. Tapi melihat kondisi sekarang sudah mendekati tanggal lahiran, saya memutuskan untuk mendaftar kepesertaan secara mandiri saja pada segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Tidak hanya saya saja, saya juga mendaftarkan suami saya agar nantinya jika berobat atau keperluan administrasi kesehatan lainnya menjadi lebih gampang,” ujarnya saat ditemui di kantor BPJS Kesehatan, Selasa (19/08).
Dengan beralih ke segmen kepesertaan mandiri ini, ia berharap bisa kembali mendapatkan akses ke layanan kesehatan, terutama untuk proses persalinan yang sebentar lagi akan dijalani. Selama mengurus kepesertaanya tersebut Dina dilayani oleh petugas dengan sangat baik dan ramah dan selama proses pengurusan perpindahannya pun juga tidak lama.
“Saya langsung daftar JKN mandiri supaya bisa segera aktif kembali dan bisa digunakan kalau saya harus melahirkan mendadak. Alhamdulillah prosesnya cepat dan dibantu sama petugasnya yang baik dan ramah. Selama pengurusannya tersebut juga tidak memakan waktu yang lama,” tambahnya.
Baginya, memiliki perlindungan kesehatan yang aktif adalah bentuk kesiapsiagaan dan upaya perlindungan terbaik. Selain untuk persiapan lahiran, JKN juga digunakan Dina untuk berjaga-jaga di kala sakit melanda keluarganya.
“Tidak hanya untuk persiapan lahiran saja, saya juga takut jika sewaktu-waktu saya dan keluarga saya dilanda sakit dan kita tidak memiliki jaminan kesehatan sama sekali, dengan sudah terdaftarnya sebagai peserta JKN, maka kekhawatiran itu sedikit teratasi,” jelas Dina.
Walaupun ini adalah pengalaman pertamanya sebagai peserta JKN mandiri, Dina mengaku merasa lebih tenang. Ia juga menyampaikan bahwa selama proses pendaftaran, dirinya merasa terbantu dan terlayani dengan baik oleh petugas di kantor BPJS Kesehatan.
Lebih dari itu, Dina berharap agar layanan BPJS Kesehatan bisa terus ia gunakan bersama keluarga setelah proses persalinan selesai.
Menurutnya, memiliki jaminan kesehatan yang aktif dan dapat diandalkan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi ketika menghadapi situasi darurat atau kondisi medis yang tidak terduga.
“Saya sudah merasakan berobat menggunakan Program JKN untuk pemeriksaan kandungan di Puskesmas Sumberker, semua pelayanan yang saya dapatkan sangat memuaskan, petugas di puskesmas sangat cepat, tanggap dan responsif kepada saya.
Pelayanan administrasi juga mudah tidak ribet. Saat ini saya menjadi lebih tenang karena sudah ada pegangan ketika lahiran dan berobat. Pelayanan yang baik dan memuaskan membuat saya semakin yakin untuk selalu menjadi peserta JKN. Kesehatan keluarga menjadi terjamin, Jadi kalau ada apa-apa, sudah siap, enggak bingung lagi,” pungkasnya penuh semangat.
BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan memastikan semua peserta dapat merasakan manfaat perlindungan kesehatan yang setara dan menyeluruh.*
Peliput: Vhie