Pesona kuliner FBMW 2024 sajikan makanan lokal khas Papua

TNews, Biak – Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Zacharias L. Mailoa, ST.,MM menghadiri upacara ritual tradisi masyarakat Biak yakni upacara Fan Nanggi, bertempat di Kawasan Pantai Kasumasa Samau, Selasa (2/7)

Fan Nanggi sendiri merupakan upacara ritual bagi orang Biak, “Fan” artinya memberi makan sang “Nanggi” yang artinya langit. Jadi, Fan Nanggi artinya memberi makan kepada sang langit, memberi makan juga diartikan sebagai penyembahan.

Upacara ini dilakukan sebagai bentuk penyembahan kepada sang langit berkenaan dengan hasil kebun dan buruan yang berkelimpahan.

Oleh karena itu pelaksanaannya selalu memperhatikan musim-musim menurut perhitungan tahun orang Biak. Untuk kepentingan upacara maka dibuat menara kayu. Di atas puncak menara itu berdirilah seorang mon (semacam dukun) yang bertugas sebagai mediator untuk menyampaikan permohonan dari manusia kepada sang langit, dan juga sebaliknya menerima dan menyampaikan pesan dari sang langit kepada manusia di bumi.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Zacharias L. Mailoa, ST.,MM menghadiri upacara ritual tradisi masyarakat Biak yakni upacara Fan Nanggi, bertempat di Kawasan Pantai Kasumasa Samau, Selasa (2/7)

Sebagai sajian untuk sang langit maka di sekeliling menara ditaruhlah segala jenis makanan. Sementara itu semua orang yang berada di tempat upacara menyerukan kata-kata yang isinya memohon kehadiran sang langit untuk memberikan pesan-pesannya atau berkat dan restu untuk usaha-usaha mereka lebih lanjut dan sebagai tanda bahwa sang langit memenuhi permohonan maka mon yang berada di atas menara akan berlaku bagaikan orang keserupan dan akhirnya tak sadarkan diri.

Pada saat itulah sang langit akan menyampaikan pesan kepada semua orang di tempat upacara itu lewat tutur kata dari mon tadi. Umumnya jawaban-jawaban itu berupa ramalan tentang nasib orang-orang tertentu di situ atau kabar mengenai baik atau buruknya kehidupan di masa yang akan datang bagi mereka sebagai satu kesatuan. Menurut kenyakinan, semua peralatan berburu, menangkap ikan dan peralatan kerja lainnya yang berada di tempat upacara itu akan diberkati oleh sang langit. (sumber : warisanbudaya)

Plt Sekda mengatakan bahwa, upacara Fan Nanggi yang ditampilkan menandakan bagaimana berkat Tuhan diberikan luar biasa kepada masyarakat Kabupaten Biak Numfor.

Pesona Kuliner menyajikan makanan lokal khas Biak

Usai melakukan upacara Fan Nanggi, dilanjutkan dengan pesona kuliner Biak dimana para pengunjung Festival Biak Munara Wampasi dapat menikmati sajian makanan lokal yang merupakan hasil dari pertanian dan juga hasil laut dari masyarakat Biak.

“Kita punya hasil laut yang melimpah, di daratan juga kita punya kebun dan berbagai potensi yang ada dan hasilnya dapat di nikmati bersama – sama,” kata Plt Sekda

Selain Upacara Fan Nanggi, Festival Biak Munara Wampasi juga menyuguhkan pesona kuliner Biak yang wajib dilestarikan budaya yang ada di Kabupaten Biak Numfor.

“Sajian kuliner yang diberikan merupakan hasil olahan dari kekayaan alam yang wajib dilestarikan dan semua kegiatan yang dilakukan di Biak, kalau bisa makanan yang disajikan adalah makanan lokal,” terang Plt Sekda

Ada juga penampilan dari sanggar music sikyuri dan artis lokal Biak lainnya. Hari kedua Festival Biak Munara Wampasi juga menghadirkan hiburan rakyat, dan Padaido Island Tour. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner dan pameran lainnya pada stand UMKM yang ada di lokasi festival.

Reporter : Vhie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *