TNews, BIAK – Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GKI Klasis Biak Selatan menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran pelayanan di tengah jemaat dan masyarakat, serta mendukung arah pembangunan daerah yang berpihak pada kesejahteraan umat.
Kepala Seksi PKB GKI Klasis Biak Selatan, Herry A. Naap mengatakan semangat kepedulian menjadi dasar dari seluruh arah pelayanan yang akan dijalankan di tahun 2026, sebagaimana tema besar GKI di Tanah Papua.
“PKB hadir bukan hanya sebagai pelengkap pelayanan di gereja, tetapi menjadi mitra aktif dalam kehidupan sosial dan pembangunan. Kami ingin kaum bapak menjadi teladan dalam keluarga, masyarakat, dan jemaat,” ujarnya.
Herry Naap menjelaskan, berbagai program yang telah disepakati menitikberatkan pada pembinaan spiritual, penguatan karakter keluarga, dan peningkatan peran sosial kaum bapak di 59 jemaat yang tersebar di wilayah Klasis Biak Selatan.
PKB juga akan memfokuskan kegiatan pelayanan nyata, antara lain membantu pembangunan tempat ibadah dan rumah pastor diimulai dari Jemaat GKI Eden Arwe serta melakukan kunjungan kasih ke Lapas Biak, rumah sakit, panti asuhan, panti tunanetra, hingga para jompo dan lansia.
Selain pelayanan sosial, PKB akan menggelar pelatihan kepemimpinan bagi kaum bapak sebagai imam dalam keluarga, ret-ret rohani, serta program peningkatan ekonomi jemaat, agar kaum bapak tidak hanya kuat secara iman tetapi juga mandiri secara ekonomi.
Sebagai bagian dari komunitas iman yang hidup berdampingan dengan pemerintah, Herry Naap menegaskan dukungan PKB terhadap program pembangunan di bawah kepemimpinan Bupati Markus Mansnembra dan Wakil Bupati Jimmy Kapissa.
“Sebagai warga gereja, kami juga bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk mendukung pemerintah. Melalui tenaga, pikiran, dan ide-ide kreatif, PKB siap bermitra untuk membangun Biak yang religius, berkarakter, dan sejahtera,” tegas Herry Naap yang juga merupakan mantan Bupati Biak Numfor.
Ia pun mengajak seluruh kaum bapak di lingkungan GKI Klasis Biak Selatan agar aktif dalam setiap kegiatan pelayanan, baik di gereja maupun di masyarakat, sebagai wujud nyata dari tri panggilan gereja: bersaksi, bersekutu, dan melayani.*













