Dinkes Provinsi Papua Gelar Workshop Pelayanan Terpadu Malaria dan Kesehatan Ibu

Workshop Pelayanan Terpadu Malaria dengan Kesehatan Kesehatan Ibu bagi Bidan dan Penanggungjawab Program Malaria Tahun 2024, bertempat di Hotel Asana Biak, Selasa (23/4)

TNews, BIAK – Asisten I Setda Biak Numfor Semuel Rumakeuw, SH membuka Workshop Pelayanan Terpadu Malaria dengan Kesehatan Ibu bagi Bidan dan Penanggungjawab Program Malaria Tahun 2024, bertempat di Hotel Asana Biak, Selasa (23/4)

Hadir dalam workshop, Kasie T Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Silas Mabuy, S.Km., M.Kes mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Biak Numfor, Ruslan,SKM,M.Kes(Epid). Peserta berasal dari Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Supiori.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas kesehatan melakukan layanan terpadu malaria dengan kesehatan ibu dan anak khususnya pada balita dengan pendekatan managemen terpadu khususnya pada balita sekaligus bagian dari penguatan program.

Asisten I Setda Biak Numfor Semuel Rumakeuw, SH saat membuka Workshop Pelayanan Terpadu Malaria dengan Kesehatan Kesehatan Ibu bagi Bidan dan Penanggungjawab Program Malaria Tahun 2024

Asisten I Setda Biak Numfor Semuel Rumakeuw, SH mengatakan jumlah kasus malaria di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 304.607 kasus dengan Annual Parasite Incidence (API) sebesar 1,12 per 1.000 penduduk. “Dari total jumlah kasus tersebut, lebih dari 80% kasus malaria dilaporkan dari wilayah Provinsi Papua,” kata Semuel

Mengingat masih tingginya kasus malaria, lanjut Semuel, diperlukan percepatan eliminasi malaria di Provinsi Papua melalui perluasan cakupan program pengendalian malaria. “Salah satunya dengan pihak swasta atau public private partnership dalam mengoptimalkan pelaksanaan berbagai program penanganan dan pengendalian malaria,” imbuhnya

Semuel berharap melalui workshop ini, selain meningkatkan penemuan kasus malaria juga meningkatkan cakupan pelyananan kesehatan ibu hamil sekaligus memberikan pencegahan terhadap penularan penyakit malaria pada ibu hamil dan balita.

Kabid P2P Dinas Kesehatan Biak Numfor, Ruslan,SKM,M.Kes (Epid) saat ditemui menjelaskan, bahwa untuk Kabupaten Biak Numfor, dari 19 Distrik hanya ada lima distrik yang kasus malaria nya tinggi yakni, Biak Timur, Aimando, Padaido, Oridek dan Bruyadori.

“Dari lima Distrik ini kami akan lakukan intervensi, untuk distrik lainnya sudah aman. Kemudian, dari 257 kampung, tinggal 89 kampung yang masih merah maka kami terus melakukan intervensidengan melibatkan lintas sector terkait,” terang Ruslan

Reporter : Vhie 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *